Dahulu kala ada seorang raja yang kaya raya. Sang Raja begitu yakin akan keadilan aturan dan keputusan yang dibuatnya. "Aturan adalah Aturan "katanya kepada penasihat penasihat kerajaan. Ia tak pernah mengijinkan adanya perkecualian dalam setiap pelaksanaan keputusan yang dibuatnya.
Suatu hari seorang pengawal kerajaan memergoki seorang pengemis yang sedang mengendap endap bermaksud mencuri roti dari dapur kerajaan. Sang raja murka dan memerintahkan supaya pencuri itu dihukum gantung karena begitulah hukuman bagi seorang pencuri.
"Tapi saya toh sangat miskin dan lapar, sementara Sang Baginda Raja memiliki segala galanya. Tentunya tidak salah jika sedikit keju dan roti aku minta. Ya…., saya tidak meminta ijin karena saya sesungguhnya bukan pencuri. Di sana tak ada seorang pun. Kepada siapa saya harus meminta ijin ?"kata pencuri itu menjelaskan.
"Maaf….., tidak ada perkecualian Pengawal, Bawa pencuri ini ke tiang gantungan "perintah raja.
"Ah.., sayang sekali."keluh pencuri itu ketika dalam perjalanan di hadapan pengawal kerajaan. "Mulai sekarang sebuah rahasia besar dari ayahku akan mati bersamaku. Tapi saya senang bahwa saya tidak membocorkannya di hadapan Sang Baginda Raja."
"Apa katamu ? Rahasia besar apa itu ? Ayo, katakan rahasia itu ."sergah pengawal ingin tahu.
"Jika Sang Baginda Raja menanam biji buah delima, maka biji delima itu akan tumbuh dan berbuah hanya dalam semalam. Kalau tidak ada saya, dapatkah itu terjadi ? Itulah rahasia yang telah diajarkan ayahk....
... baca selengkapnya di Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1
Senin, 15 September 2014
PENANTIAN SANG AYAH
Tersebutlah seorang ayah yang mempunyai anak. Ayah ini sangat menyayangi anaknya. Di suatu weekend, si ayah mengajak anaknya untuk pergi ke pasar malam. Mereka pulang sangat larut. Di tengah jalan, si anak melepas seat beltnya karena merasa tidak nyaman. Si ayah sudah menyuruhnya memasang kembali, namun si anak tidak menurut.
Benar saja, di sebuah tikungan, sebuah mobil lain melaju kencang tak terkendali. Ternyata pengemudinya mabuk. Tabrakan tak terhindarkan. Si ayah selamat, namun si anak terpental keluar. Kepalanya membentur aspal, dan menderita gegar otak yang cukup parah. Setelah berapa lama mendekam di rumah sakit, akhirnya si anak siuman. Namun ia tidak dapat melihat dan mendengar apapun. Buta tuli. Si ayah dengan sedih, hanya bisa memeluk erat anaknya, karena ia tahu hanya sentuhan dan pelukan yang bisa anaknya rasakan.
Begitulah kehidupan sang ayah dan anaknya yang buta-tuli ini. Dia senantiasa menjaga anaknya. Suatu saat si anak kepanasan dan minta es, si ayah diam saja. Sebab ia melihat anaknya sedang demam, dan es akan memperparah demam anaknya. Di suatu musim dingin, si anak memaksa berjalan ke tempat yang hangat, namun si ayah menarik keras sampai melukai tangan si anak, karena ternyata tempat ‘hangat’ tersebut tidak jauh dari sebuah gedung yang terbakar hebat. Suatu kali anaknya kesal karena ayahnya membuang liontin kesukaannya. Si anak sangat marah, namun sang ayah hanya bisa menghela nafas. Komunikasinya terbatas. Ingin rasanya ia menjelaskan bahwa lion....
... baca selengkapnya di Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1
... baca selengkapnya di Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1
Langganan:
Postingan (Atom)